1. Nama tumbuhan
Rumput mutiara. Rumput ini mempunyai khasiat sama seperti Hedyotis diffusa Willd. = Rumput Iidah ular = Baihua she she cao.2. Klasifikasi tumbuhan
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Hedyotis
Spesies : Hedyotis corymbosa L
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Hedyotis
Spesies : Hedyotis corymbosa L
3. Morfologi tumbuhan
Rumput tumbuh rindang berserak, agak lemah, tinggi 15 – 50 cm, tumbuh subur pada tanah lembab di sisi jalan, pinggir selokan, mempunyai banyak percabangan. Batang bersegi, daun berhadapan bersilang, tangkal daun pendek/hampir duduk, panjang daun 2 – 5 cm, ujung runcing, tulang daun satu di tengah. Ujung daun mempunyal rambut yang pendek. Bunga ke luar dari ketiak daun, bentuknya seperti payung berwarna putih, berupa bunga majemuk 2-5, tangkai bunga (induk) keras seperti kawat, panjangnya 5 10 mm. Buah built, ujungnya pecah-pecah.
Rumput tumbuh rindang berserak, agak lemah, tinggi 15 – 50 cm, tumbuh subur pada tanah lembab di sisi jalan, pinggir selokan, mempunyai banyak percabangan. Batang bersegi, daun berhadapan bersilang, tangkal daun pendek/hampir duduk, panjang daun 2 – 5 cm, ujung runcing, tulang daun satu di tengah. Ujung daun mempunyal rambut yang pendek. Bunga ke luar dari ketiak daun, bentuknya seperti payung berwarna putih, berupa bunga majemuk 2-5, tangkai bunga (induk) keras seperti kawat, panjangnya 5 10 mm. Buah built, ujungnya pecah-pecah.
4.Kandungan kimia dan manfaat
Hentriacontane, stigmasterol, ursolic acid, oleanolic acid, Beta-sitosterol, sitisterol-D-glucoside, p-coumaric acid, flavonoid glycosides (Khastgir et al., 1960), dan baihuasheshecaosu (kemungkinan analog kumarin). Sifat dari tumbuhan adalah rasa manis sedikit pahit, lembut, netral, agak dingin. Sudah terkenal sejak nenek moyang untuk menghilangkan demam dan hepatoprotektor (Mishra et al., 2009).
G
Gambar : Struktur Asam Ursolat dan Asam Oleanolat
5. Penelitian Mekanisme Antikanker
Rumput mutiara adalah salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antikanker. Asam oleanolat dan asam ursolat, kandungan dari tanaman ini diduga dapat menghambat kanker.Anan (2000) melaporkan bahwa ekstrak heksana rumput mutiara memiliki nilai ED50 sebesar 30μg/mL, sedangkan ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol memiliki nilai ED50 lebih besar dari 30μg/mL. Menurut Sadasivan et al. (2006), kerja dari senyawa ini adalah dengan memblok perkembangan siklus sel pada fase G1 yang ditandai dengan penurunan ekspresi protein cyclin D1, D2, dan E dan partner aktif mereka seperti CDK2, 4, dan 6 dengan menginduksi p21/WAF1.
Penelitian yang dilakukan oleh Asyhar (2009) menggunakan ekstrak etanolik rumput mutiara, menunjukkan hasil pengamatan kualitatif menggunakan metode imunohistokimia terhadap ekspresi protein N-ras diketahui bahwa senyawa di dalam ekstrak etanolik mampu meningkatkan pemacuan ekspresi N-ras sel normal sehingga mempunyai prospek sebagai hepatoprotektor.
Kandungan glikosida flavonoid pada rumput mutiara diduga mampu menghambat proses karsinogenesis baik secara in vitro maupun in vivo. Penghambatan terjadi pada tahap inisiasi, promosi maupun progresi melalui mekanisme molekuler antara lain inaktivasi senyawa karsinogen, antiproliferatif, penghambatan angiogenesis, cell cycle arrest, induksi apoptosis dan antioksidan (Ren et al., 2003). Sebagian besar senyawa karsinogean seperti Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) memerlukan aktivasi oleh enzim sitokrom P450 membentuk intermediet yang reaktif sebelum berikatan dengan DNA. Ikatan kovalen antara DNA dengan senyawa karsinogen aktif menyebabkan kerusakan DNA. Flavonoid dalam proses ini berperan sebagai blocking agent (Watternberg, 1985). Pengeblokan aksi karsinogen dapat melalui beberapa mekanisme antara lain melalui menginhibisi aktivitas isoenzim sitokrom P450 yaitu CYP1A1 dan CYP1A2 sehingga senyawa karsinogen tidak reaktif. Mekanisme yang lain melalui detoksifikasi karsinogen.
Flavonoid juga meningkatkan ekspresi enzim Gluthation S-Transferase (GST) yang dapat mendetoksifikasi karsinogen aktif sehingga menjadi lebih polar dan dieliminasi dari tubuh. Mekanisme yang lain melalui pengikatan karsinogen aktif oleh flavonoid sehingga dapat mencegah ikatan dengan DNA, RNA atau protein target (Ren et al., 2003).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar